Puasa Ramadhan 2021 Dimulai Hari Selasa Tanggal 13 April 2021 itulah keputusan final yang telah disepakati bersama oleh Organisasi Muhammadiyah. Sementara pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia pada hari artikel ini diterbitkan masih belum diumumkan, namun banyak yang meyakini bahwa penetapan awal dan akhir dari Puasa Ramadhan 2021 akan sama persis dengan apa yang sudah diumumkan oleh organisasi Muhammadiyah. Dengan demikian untuk kesekian kalinya kita semua bisa menjalankan puasa dan lebaran secara bersamaan.
Ini adalah puasa ramadhan ke 2 masyarakat Indonesia dan dunia (tentunya bagi yang menjalankannya yak) berada dalam kondisi pandemi yang membuat gerak gerik semua orang untuk melakukan interaksi satu sama lain terbatas. Juga diyakini bahwa pandemi ini kembali akan mengurangi kemeriahan yang dirasakan pada bulan puasa ramadhan 2021 persis sama dengan puasa ramadhan 2020. Namun jangan berkecil hati, karena tentu itu tidak anda alami seorang diri saja melainkan semua orang pun pasti mengalaminya. Entah sampai kapan pandemi yang sedang mengurung masyarakat di seluruh dunia ini akan berakhir sehingga seluruh umat manusia bisa kembali beraktifitas normal seperti sedia kala.
Masa-masa yang paling dirindukan tentunya adalah berkumpul-kumpul dengan keluarga, sahabat, teman-teman kerja dan atau pergi beramai-ramai ke pusat hiburan. Sudah setahun lebih ini dunia seakan terbelenggu oleh pandemi. Kemeriahan menjadi sirna dan berubah menjadi rasa was-was dan ketakutan. Namun seiring dengan telah dibuatnya vaksin pandemi dan sudah mulai diaplikasikan kepada masyarakat, diharapkan pandemi ini akan segera berakhir.
Bulan puasa ramadhan 2021 ini tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh tantangan. Seperti yang sudah banyak dijelaskan bahwa bulan puasa ramadhan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan tentunya bagi siapapun yang mempercayai dan menjalankannya yak.
Di bulan puasa ramadhan kita diwajibkan untuk berpuasa yakni tidak makan dan tidak minum serta melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum dll. Kita harus siap menahan rasa lapar di perut kita dan rasa haus di tenggorokan kita dari mulai matahari terbit sampai tergelincirnya matahari. Subuh – Magrib yang biasa kita sebut dari imsak sampai berbuka. Lama durasi waktu berpuasa di tiap-tiap negara akan berbeda-beda karena itu tergantung letak negara tersebut di dalam bola dunia. Misalkan orang-orang yang berada di benua Eropa dan Amerika selatan akan menjalani waktu berpuasa yang sangat panjang dibandingkan dengan orang-orang yang ada di Indonesia. Namun semua itu tidak jadi masalah yak karena itulah tantangannya.
Di bulan puasa ramadhan ini juga diyakini ada 1 malam yang disebut malam lailatul khadar, dimana apabila kita berdoa dan beribadah pada malam itu, pahala yang diberikan adalah lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan. Wow menakjubkan sekali yak. Namun perihal kepastian kapan malam tersebut muncul tidak ada kepastian yang mutlak hanya saja banyak yang meyakini malam lailatul khadar yang hanya ada di bulan puasa ramadhan ini akan muncul pada 10 hari terakhir menjelang berakhirnya puasa ramadhan. Sehingga pada hari-hari itu banyak yang rela berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah semalaman penuh.
Selanjutnya adalah kegiatan ngabuburit dan berbuka puasa. Nah inilah yang menjadi ciri khas bulan ramadhan yakni kegiatan ngabuburit atau jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba. Namun kegiatan seru di bulan puasa ramadhan ini semenjak adanya pandemi satu tahun yang lalu jadi sedikit terhambat. Gerak-gerik dan mobilitas masyarakat untuk melakukan ngabuburit menjadi sangat terbatas karena harus selalu menerapkan protokol kesehatan demi kesehatan bersama. Sedangkan untuk berbuka puasa tidak ada perbedaan yang signifikan karena bisa dilakukan bersama-sama keluarga besar, teman-teman sepermainan, teman-teman kantor atau bahkan sendiri.